Welcome to our book review site go-pdf.online!
You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
I Need A Helicopter, My Patient is Dying! : Episod Cemas Banjir Besar 2014
" I NEED A HELICOPTER, MY PATIENT IS DYING!" EPISOD CEMAS BANJIR BESAR 2014 "Doktor, kami minta maaf. Helikopter itu kami terpaksa hold untuk seorang VVVIP yang ingin melawat kawasan banjir," jawab pegawai tersebut dengan nada kecewa. Bagai disambar halilintar saya mendengar berita mengejutkan itu. Lalu saya menjerit, "What! I need a helicopter now, now, and now! My patient is dying here!"
25 Kes
Hospital adalah sebuah gelanggang yang sukar diduga. Pelbagai kerenah, ragam, juga warna manusia saling bergelumang dan mencelorengkan. Bergelar petugas kesihatan umpama melihat ke dalam cermin kehidupan. Menjadi pemerhati yang tajam, juga sesekali terheret sama ke kancah yang menikam. 25 kes daripada 25 penulis ini merakam pengalaman itu. Sejumlah pertembungan yang kemas pada ingatan seperti retak sekeping cermin. Sentiasa ada setiap kali mereka merenung ke dalamnya. Ironi. Konflik. Motivasi. Inspirasi. Debar. Panik. Hiba. Tawa. Iktibar. Dera. Semua adjektif dan superlatif yang menitis dan mencomotkan lantai hospital. Ini adalah kehidupan (juga kematian) yang perlu ditangani para penulisnya. That one case - yang tak terlupakan.
Kuleburkan Aksara Menjadi Semisal Cahaya
Saat ini penantian adalah pada labuh mentari agar direbahkan pijar dan cahaya membasahi jendela yang muram dengan saduran musibah yang suram.
Membilang Usia Songsang di Lantai Gua yang Panjang
Sepi tidak bermakna sepi kerana pertapa tua memang sentiasa bercium dengan sepi di atas batas-batas kehidupan membilang usia-usia songsang di lantai gua yang tersusun panjang.
Kau Menjadi Kata-kata yang Tak Sempat Kubaca
Aku telah memasukkanmu ke dalam bingkai tak bergambar dan menggantungmu ke dinding tak bertiang. Kumpulan Puisi persendirian pertama Hafizul Faiz - penulis yang membina dirinya untuk menjadi penyair romantis yang menjanjikan.
Rama-rama yang Merangkak dengan Sayap Terkoyak
Selamat tinggal kepada angin dan matahari rama-rama sayap terkoyak sudah tersadai di sini. Tidak akan ia pulang, mencari cintanya merangkak dengan sayap yang terkoyak. Kumpulan Puisi sulung Adibah Abdullah bakal mempertemukan pembaca dengan makna yang malar hijau sekaligus menghidupkan kehidupan yang sebenar, yang turut mempunyai dua sisi seperti rama-rama: indah, tapi sesungguhnya rapuh.
Sajak kepada Tuhan
Kumpulan puisi sulung yang mengandungi siri-siri sajak kepada Tuhan, oleh Faisal Mat Zawi, dan sejumlah sajak kritik sosial terhadap masyarakat. Sajak kepada Tuhan (5) Tuhan setelah aku ke sana dan ke mari hilang di waktu petang pulang mengetuk pintu-Mu di waktu pagi seperti anak nakal. aku menuliskan pada-Mu semoga kartu yang bernamaku tetap sampai seperti selalu.
Pluviophile
Pluviphile - Pencinta hujan; orang yang berjumpa ketenangan dan kebahagiaan dalam suasana hujan. Keindahan hidup terletak pada takdir, pertemuan tak terjangka, juga kebetulan-kebetulan tak tersangka. Seperti dibasahkan titis-titis hujan menyegarkan, setiap yang turun adalah persis persona yang datang dan pergi, memberikan kenyamanan tak terjangkaukan - sehinggakan, makna hidup menjadi semakin terang dan jelas. Di hujung gerimis, cahaya matahari pun terbit dari celah awan, menandakan betapa kita telah bertemu cahaya. Begitu penulis menitipkan pesan-pesan dan pengalaman yang dikutip sepanjang hidupnya, lalu digabungjalin dalam cerita-cerita pendek. Sebahagian besar inspirasinya turut terpancar daripada Hamka - maka kisah-kisahnya bukan saja berkait falsafah hidup, seputar keelokan peribadi, malah makna sebenar kebahagiaan, kehidupan dan cinta. Melalui kisah-kisah ini, percayalah - anda juga akan menjadi pemikir yang dalam saat melalui segala detik yang berlalu, apalagi saat hujan turun dan daun-daun luruh. Selamat menjadi pencinta hujan!
Tiada Mausoleum Buat Mussolini
"Tiada mausoleum bagi Mussolini setelah ideologinya mengeras sebengis kapak, mengayau sulur-sulur nalar dan naluri. kaum buruh terus ditindas dan dibunuh kapitalis yang tumbuh." Lewat puisi yang bertemakan kemanusiaan, religi dan protes, Bintang Kartika menyantuni golongan yang sering dimarginalkan pihak berwenang, malah tidak betah beliau membiarkan keculasan penguasa berleluasa tanpa ditegur selayaknya. - Haizir Othman
