You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Kinerja pembangunan pertanian nasional secara umum masih jauh dari harapan berbagai pemangku kepentingan. Impor berbagai komoditas pangan, hortikultura, dan peternakan bahkan cenderung meningkat. Pembangunan pertanian belum bisa meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi para pelaku produksi seperti petani, pekebun, petani hutan, pembudi daya ikan, nelayan, peternak, serta pelaku lain yang terkait. Kebijakan pembangunan pertanian yang tambal sulam dan parsial belum memberikan perubahan yang fundamental bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat pertanian. Dalam buku ini, berbagai isu strategis pada berbagai komponen pembangunan pertanian dan pangan guna mewujudkan kedaulatan pangan dikelomp...
What does migration look like from the inside out? In The Outside, Alice Elliot decenters conventional approaches to migration by focusing on places of departure rather than arrival and rethinks migration from the perspective of those who have not (yet) left. Through an intimate ethnography of towns and villages notorious in Morocco for their striking emigration to "the outside," Elliot traces the powerful ways migration permeates life: as brutal bureaucratic machinery administering hope and despair, as intimate force crisscrossing kinship relations and bonds of love and care, as imaginative horizon of the self and of the future. Challenging dominant understandings of migration and their deadly consequences by centering non-migrants' sharp theorizations and intimate experiences of "the outside," Elliot recasts migration as a deeply relational entity, and attends to the ethnographic, conceptual, and political imagination required by the constitutive relationship between migration and life.
In this book leading researchers in the field analyse in-depth the many changes that have taken place in learning and teaching in higher education over the last thirty years, with a detailed look at likely and desirable scenarios in the future.
Publisher description
FIRST OF A SERIES OF FOUR EVERYDAY CREATIVITY (TM) BOOKS, this 1994 "lost book," by a prizewinning 21st century expert, was recently discovered. It introduces the vital concept of EVERYDAY CREATIVITY, "our originality of everyday life," often lost to those who think creativity is only about arts or sciences, or a few famous people. This is our human birthright-creativity as a process and way of life whether managing an office, organizing a fundraiser, parenting, teaching, gardening, fixing the car-or creating that painting. It is less what we do than how we do it. With creativity as a process WE TOO ARE THE CREATION; we come alive, find richness, inspiration, presence, joy, new realms of health-physical and psychological-and in the best cases, also intimacy, love, caring, a greater connection, and new views of world and self. Here too is help for those with anxiety, depression, a range of conflicts, parents wanting the best for their kids, and each of us seeking happiness and meaning in life.
Pengaturan metode, strategi, dan kelengkapan dalam pengajaran adalah bagian dari kegiatan manajemen pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru. Untuk mewujudkan manajemen kelas di Sekolah Dasar, lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat akan mendukung meningkatnya intensitas pembelajaran siswa dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Manajemen kelas di Sekolah Dasar tidak hanya pengaturan belajar, fasilitas fisik dan rutinitas, tetapi menyiapkan kondisi kelas dan lingkungan sekolah agar tercipta kenyamanan dan suasana belajar yang efektif. Oleh karena itu, sekolah dan kelas perlu dikelola secara baik, dan menciptakan iklim belajar yang menunjang. Buku ini bisa menjadi acuan sesama mahasiswa yang menempuh mata kuliah manajemen kelas untuk mempelajari konsep manajemen kelas secara teori dan melaksanakan praktiknya di dalam kelas.
Puji syukur selalu kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah memberikan semua nikmat-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan buku yang berjudul Dinamika Kejahatan dan Pencegahannya: Potret Beberapa Kasus Kejahatan di Provinsi Riau ini dengan tepat waktu tanpa adanya kendala yang berarti. Keberhasilan penyusunan buku ini tentunya bukan atas usaha penulis saja, tetapi ada banyak pihak yang turut membantu dan memberikan dukungan untuk suksesnya penulisan buku ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, baik secara morel ataupun materiel sehingga buku ini berhasil disusun. Buku yang ada di hadapan pembaca ini tentu tidak luput dari kekurangan. Selalu ada celah untuk perbaikan. Oleh karena itu, kritik, saran, serta masukan dari pembaca sangat kami harapan. Untuk itu, kami sangat terbuka supaya buku ini semakin sempurna dan lengkap.
Setiap orang memiliki momen-momen terbaik dalam hidupnya. Diantara sekian momen itu ada yang berhubungan dengan masa belajarnya. Bagi penulis buku ini, di antara momen terbaik dalam hidup dan belajarnya, adalah waktu yang ia habiskan selama enam bulan di Program Kaderisasi Ulama Universitas Darussalam Gontor. Dalam enam bulan tersebut penulis menjalani hidup kembali sebagai santri, tapi di level pascasarjana. Di sana ia bisa ber-shuhbah dengan para guru, berkawan dengan orang-orang shalih dan berilmu, membaca buku-buku pemikiran, serta mendapatkan banyak materi dari para pengajar INSISTS, MIUMI, Program Pascasarjana UNIDA Gontor, serta para alumni Gontor yang telah menjadi tokoh masyarakat. Serpihan berbagai pengalaman yang dijalaninya tersebut kemudian direkam dalam catatan-catatan pendek. Tentu bukan hal yang hebat, tapi insya Allah bermanfaat. Dengan membacanya para alumni bisa bernostalgia, sedang yang bukan alumni, akan turut merasakan suasana kejiwaan yang penulis dapatkan di sana.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang multikultural, terdiri dari berbagai macam etnis, budaya, agama dan aliran yang berbeda-beda. Perbedaan akan menjadi indah jika di dalamnya terdapat toleransi antara satu dengan yang lain. Upaya pengembangan toleransi di Indonesia telah dilakukan oleh banyak pihak baik melalui pendidikan maupun kegiatan lain di masyarakat. Dalam dunia pendidikan, pengembangan toleransi juga tampak di pesantren. Pesantren merupakan lembaga yang toleran, yang mengajarkan moderasi dan budaya damai Pesantren merupakan salah satu lembaga yang dapat menjadi bagian bagi pengembangan pandangan dan sikap yang toleran di negeri ini. Buku ini merupakan bagian dari ikhtiar untuk menjelaskan moderasi dan toleransi di pesantren. Pesantren yang menjadi concern dalam pembahasan buku ini adalah pesantren yang ‘terafiliasi’ dengan Nahdlatul Ulama. Kajian ini membahas pesantren, antara lain, karena belakangan ini pesantren semakin mendapatkan perhatian yang begitu besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.