You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Pada 27 Juli 1946, PM Soetan Sjahrir dan K.L. Punjabi menandatangani perjanjian bahwa Indonesia akan mengirimkan 700.000 ton beras untuk India yang sedang menderita kelaparan. Sebuah kisah tentang solidaritas kedua negara yang berusaha melepaskan diri dari cengkeraman kolonialisme, tetapi jarang dikaji sehingga pudar dalam ingatan generasi muda. Buku ini merupakan hasil penelitian bertahun-tahun atas arsip sitaan Dinas Intelijen Belanda (NEFIS) dan dokumen lainnya, merangkai penggalan demi penggalan informasi demi menyajikan sejarah pengiriman beras oleh Indonesia untuk India di masa revolusi secara apa adanya. ÒAlangkah indahnya jika solidaritas barter antara beras dari Indonesia dan tekstil serta perkakas pertanian dari India diteruskan dengan barter di bidang pendidikan, teknologi, dan investasi. Jika dua negara besar, dengan kekayaan sumber daya alam serta sumber daya manusia ini bekerja sama dengan semangat kemerdekaan, maka mereka bisa memimpin duniaÑtidak dengan menjajah, tapi dengan solidaritas.Ó Hira Jhamtani Keturunan Sindh India, pengamat kehidupan, penulis lepas, dan penulis buku The Landless Winners: Hindu Sindhis in Indonesia.
Sebagai negara yang baru saja menyatakan kemerdekaannya, Indonesia tentu saja membutuhkan pengakuan dari dunia internasional atas kelahirannya. Sayangnya, tidak semua negara bersedia memberikan perhatiannya. Dalam keadaan tanpa teman itulah, India menjadi sebuah perkecualian. Walau masih harus berseteru dengan Inggris untuk mendapatkan kemerdekaannya, India menawarkan diri menjadi sobat setia bagi Indonesia yang tengah berseteru dengan Belanda di meja perundingan dan di medan tempur. Keempatnya berkelindan, saling beradu siasat untuk mengalahkan seterunya, atau paling tidak membuat lawannya mengalami kerugian. Buku ini menguraikan jalan cerita dari drama yang terjadi di antara sobat dan sete...
Dokumen asli berupa notulen sidang BPUPK (28 Mei-16 Juli 1945) dan PPKI (18-22 Agustus 1945) sesungguhnya bukanlah dokumen biasa yang kering makna dan kisah. Membacanya lembar demi lembar, notulen itu bagaikan rangkaian kisah yang menyusun sebuah drama dengan para pendiri bangsa sebagai lakon sekaligus bidan dalam pentas sejarah kelahiran Indonesia. Mulai dari adegan penyampaian buah pikir, adu debat, intonasi yang meninggi hingga pukulan tangan di atas meja sebagai pelampiasan kekesalan, tetapi ada pula air mata yang menetes dan sikap ikhlas mau berbagi dan menerima. Dengan bahasa kata dan cinta, buku ini hadir dengan harapan semoga masyarakat Indonesia bisa merasakan bahwa negara bangsanya telah dilahirkan oleh cinta. Cinta kepada Tuhan dan kepada sesama.
Pendidkan dan pembelajaran merupakan dua sisi yang berbeda sekaligus bersentuhan erat. Pembelajaran merupakan manifestasi inti pendidikan pada tempat dan situasi apapun. Praktik pendidikan dan pembelajaran yang tidak dipandu oleh teori atau ilmu pendidikan merupakan awal dari bencana proses kemanusiaan, pemanusiaan, dan kebudayaan. Langkah awal dalam proyek pemberdayaan kehidupan bermartabat, pendidikan harus tumbuh dan berkembang sesuai tuntutan zaman. Situasi dan kondisi apapun, pendidikan wajib dan terus berjalan seiring waktu. Seperti yang saat ini kita rasakan di zaman keberlimpahan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang sangat mendukung terhadap berjalannya pendidikan dan ilmu pengetahuan seperti halnya pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia. Terbitnya buku bunga rampai ini merupakan bentuk sumbangsih pemikiran, gagasan, metode, dan praktik dalam dunia ilmu pengetahuan utamanya pendidikan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan zamannya. Semoga bermanfaat dan salam literasi.
Representasi fiksi dan fakta, maka masalah-masalah pokok yang dibicarakan dalam buku ini meliputi eksistensi sastra baik dalam bentuk fiksi maupun kritik yang sangat berkaitan dengan masyarakat dan kebudayaan. Sesuai dengan lahirnya teori-teori kontemporer dan keberlimpahan teknologi informasi, maka intensitas pembicaraan dan gagasan yang disampaikan menyesuaikan dengan zaman dan generasi pembaruan ini. Seiring menampilkan cara-cara pemahaman yang baru, sebagai paradigma perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama, bidang sastra merupakan kajian yang sangat mendukung terhadap kekayaan intelektual masyarakat modernis, yang sangat peduli terhadap bidang kajian sastra dan segala bentu...
Sinopsis : Sejarah bermula dari terbitnya Sumpah Pemuda yang mendorong persatuan dan kesatuan dari seluruh pemuda dan pemudi Indonesia yang berusaha untuk mewujudkan cita-cita bersama yaitu Indonesia merdeka tanpa ada intervensi dari negara lain. Peran perempuan yang menjadi sorotan publik untuk bisa menunjukkan ekspresi dan eksistensinya dalam kancah pendidikan dan perpolitikan Indonesia, dan peran wanita sebagai ujung tombak untuk keberhasilan pendidikan di Indonesia. Karya sejarah terbesar bagi bangsa Indonesia adalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebagai wujud kedaulatan yang sudah dinanti selama 450 tahun lebih oleh rakyat Indonesia, dengan melalui berbagai pengorbanan berdarah dan p...
Siapapun yang meneliti etnik Tionghoa Indonesia, dipastikan pernah membaca karya-karya Leo Suryadinata, setidaknya mengenal namanya. Dengan publikasinya dalam berbagai bahasa, pria kelahiran Jakarta ini telah memberikan pengetahuan mengenai etnik Tionghoa dalam berbagai aspeknya. Terlebih di masa Orde Baru, tulisan Leo berkontribusi memberikan perspektif yang berbeda dari versi penguasa. Pada 2021, peneliti senior ISEAS Singapura ini merayakan ulang tahunnya ke-80. Keluarga besar NGGOTIO (Nggosipin Tionghoa, Yuk!) tidak mau melewatkan momen istimewa ini. Hasilnya adalah festschrift yang berisi persembahan dari 12 penulis sebagai bukti penghormatan untuk Leo Suryadinata.
None
None
This book contains the proceedings of the The International Conference on Law, Social Science, Economics, and Education (ICLSSEE 2021). Where held on 6 Maret 2021 in Salatiga, Central Java. This conference was held in collaboration Nusantara Training and Research (NTR) with Borobudur University Jakarta and the Research and Development Agency of the Ministry of Home Affairs. The papers from these conferences collected in a proceedings book entitled: Proceedings of The International Conference on Law, Social Science, Economics, and Education (ICLSSEE 2021). The presentation of such conference covering multi disciplines will contribute a lot of inspiring inputs and new knowledge on current tren...